BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya bahasa, baik itu bahasa daerah, nasional, internasional maupun bahasa asing. Karena bahasa merupakan media atau alat berkomunikasi manusia dengan sesamanya untuk menyampaikan maksud dan tujuannya.
Barometer atau ukuran kepandaian seseorang –salah satunya– dapat dilihat dari sisi bahasanya. Pilihan kata, gaya bahasa, dan cara bahasanya akan menunjukkan kehebatan dan kemampuan intelektual serta martabat orang tersebut. Dan apa bila orang pinter dalam menempatkan bahasanya insyaallah orang itu akan selamat, karena diantara pemicu pertengkaran, perkelahian dan persaudaraan itu disebabkan bahasa. Seperti sabda nabi Saw.
سـلامـةالإنسـان بحـفـظ اللـسـانـه(ألحـديث)
Aretinya: Keselamatan manusia terletak pada lisannya(bahasa). (Al-Hadits)
Dalam bahasa Arab orang yang pandai dalam tata cara bahasanya termasduk kategori mutakallimin al-balaghah atau mutakallimin al-fashihah yaitu orang yang bagus, hebat, tepat dan jelasa bahasanya atau orang arab menyebutnya dengan istilah balagha.
Sehingga dalam perkembangan ilmu selanjutnya berkembangklah ilmu yang membahas secara husus tentang kebahasaan agar baik, benar serta sesuai dengan tuntutan keadaan (sikon) yang terkenal dengan Ilmu Balaghah.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas penulis menyajikan beberapa rumusan masalah, diantaranya sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud ألـذكـروالحـذ ف?
2. Apa factor pendoroang dari ألـذكـروالحـذ ف?
C. Manfa’at dan Tujuan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini kita dapat mengetahui beberapa struktur kalimat yang ada dalam frase hususnya dalam bahasa arab. Danjuga kita dapat mengambil beberapa manfa’at yang lain diantaranya:
1. Menambah keimanan kita terhadap al-qur’an karena kita dapat mengetahui ketinggian nilai bahasa al-Qur’an.
2. Dapat berbicara dan menulis dengan teratur, sesuai dengan muqtadlal hal-nya/ situasi dan kondisi dengan cara yang indah.
Adapun tujuan secara khusus untuk memenuhi tugas mata kuliah balghah dan secara umum diharap dengan mempelajari ilmu ini kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari hususnya dalam berbahasa kita baik berbicara maupu menulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ألـذ كـروالحـذ ف
Kata ألـذكـر menurut bahasa berasal dari kata ذكـر yang berarti “menyebut dan mengingat”. Sedangkan menurut pengertia ilmu balaghah adalah menyebut kalimat dalam situasi dan kondisi tertentu.
Sedangkan الحـذ ف adalah lawan atau antonim dari ألـذكـر. الحـذ ف menurut bahasa berasal dari akar kata حـذ ف yang berarti “membuang”. Sedangkan menurut istilah ulama balaghah ialah membuang kalimat tertentu dalam situasi dan kondisi tertentu karena adanya factor yang mendorong pembuangan tersebut.
Jadi ألـذكـروالحـذ ف adalah bagian ilmu balaghah yang mengulas bagaimana caranya menyebut dan membuang kalimat dalam frase atau kalam sesuai dengan tuntutan situasi dan dondisi yang ada.
B. Faktor-faktor Pendorong ألـذكـروالحـذ ف
Faktor pendorong adalah penyebab dari menyebutkan dan membuang kalimat dalam frase atau kalam.
a. Faktor pendorong dari penyebutan kalimat (ألـذكـر) diantaranya yaitu:
1. Asal serta tidak ada alasan untuk membuangnya (الأصل)
2. Berhati-hati (الاحتياط). Karena kalau dibuang takut terjadi salah pengertian.. من يذهب الى السوق؟
3. Menjelaskan (الايضاح) seperti jawaban: قلم عندىbukan عندى saja.
4. Bermaksud memanjangkan perkataan, sebab sangat mengharapkan perhatian yang sungguh-sungguh dari pendengarnya. Seperti jawaban Nabi Musa. a.s atas pertanyaan Allah SWT: مافي يمينك ياموسى؟ هي عصاي أتوكّأبهاعلى غمى ولى فيهامعارب أخرى(apa pada tangan kananmu wahai Musa? Lalau Nabi Musa menjawab: “ini tongkatku, untuk bertelekan atas biri-biriku dan bagiku padanya masih banyak kebutuhan yang lainnya”). Padahal dengan menjawab عصاي sudah cukup.
5. Untuk menetapkan dan menerangkan (التقرير والايضاح)
Seperti : ألئك على هدى من ربهم وألئك هم المفلحون
6. Untuk memberi kesaksian (شهد)
Seperti : Hakim : “هل أقرزيدبأن عليه كذا؟”
Syahid : “نعم زيد هذا بان عليه كذا “ .Padahal saksi sudah cukup menjawab “نعم” tetapi karena terdakwa takut ingkar maka saksi menjelaskannya.
7. Karena enak (senang) mengucapkan (تلـذّذ)
Seperti : Sail : “هل حبيبك راض؟”
Mujawib : “نعم حبيبي راض” dengan menjawab “نعم” sudah cukup tapi, karena senang menyebutnya maka tetap disebut.
b. Factor pedorong dari pembuangan kalimat (الحـذ ف) diantaranya yaitu:
1. Sudah diketahui maksudnya oleh pendengar (معلوم)
Seperti lafadz خلق الانسان ضعيفا asalnya خلق الله الانسان ضعيف karena sudah diketahui atau sudah lumrah maka tidak perlu menyebut lafal الله.
2. Karena sempitnya waktu/kesempatan. (ضيق المقام) disebabkan:
Sakit (لتوجو). Seperti lafal قلت عليل # سهردائم وحزن طويل
Takut kehilangan kesempatan (لخوف فوت فرصة) seperti orang yang sedang berburu kijang maka ketika dia melihat kijang dia spontan berkata: غزال-غزال sesungguhnya dia hendak berkataياصحيبي تلك غزال karena dia takut kijang itu keburu kabur maka dia berkata demikian.
3. Umum dan Ringkas (التعميم بالاختصار)
Seperti والله يدعوالى دارالسلام yakni والله يدعو كل احد
4. Tidak lazim menyebutnya (استجحن الذكر)
Seperti perkataan siti aisyah r.a. مارايت منه ولاارى منى {Saya tidak melihat dari beliau (akan farjinya) dan beliau tidak melihat dari saya (farji saya)}
Faktor penyebutan dan pembuangan kalimat dalam kalam itu akan makin kompleks dan terus bertambah sesuai dengan tujuan dan kondisi dari keadaan yang ada, baik mutakallim maupun mukhathab.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ألـذ كـروالحـذ ف adalah bagian dari ilmu balaghah yang ada dalam bab ilmu ma’ani. Sedangkan pengertian keduanya adalah saling bertentangan yang mana ألـذ كـر merupakan ilmu yang membahas tentang bagaimana penyebutan kalimat dalam kondisi-kondisi tertentu, sedangkan الحـذ ف adalah ilmu yang membahas bagaimana caranya membuang kalimat dalam kalam (frase) sesuai dengan tuntutan keadaan (مقتضى الحال).
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajianteoritis, Jakarta: RINEKA CIPTA
الشيـخ مصطفى طموم. بلاسنـة. قاعـداللغـةالعربيـةلتـلامذالدراس الثنـاويـة. سورابيا: الهداية
Wahyuddin, Yuyun. 2007. Menguasai Balaghah: Cara Cerdas Berbahasa. Yogyakarta: NURMA MEDIA IDEA
Imam Akhdlori. 1979. Ilmu Balaghah: Terjemah Jauhar Maknun. Bandung: PT. Al-Ma’arif
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang...................................................................................................... 1
B Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C Manfa’at dan Tujuan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A Pengertian ألـذ كـروالحـذ ف ……...……………………………………... 3
B Faktor-faktor Pendorong ألـذكـروالحـذ ف.................................................... 3
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan........................................................................................................... 6
Daftar Pustaka........................................................................................................... 7
Makalah ini diajukan dalam rangka
memenuhi Tugas Ahir Semester (UAS)
Mata Kuliah Balaghah
Dosen Pengampuh: Pujianto, M. Pd.I
Oleh:
M A R Z U Q I
NIMKO: 2009.4.129.0002.1.00004
SEKOLAH TINGGI ISLAM AL-KARIMIYAH (STIA)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)
Braji Gapura Sumenep
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar